Dan akupun tak mampu memberi nama pada rasa ini
Yang kukenal hanya gelisah hatiku
Yang tercipta oleh senyuman yang merekah di wajahmu
Yang tercipta oleh tatapan yang tajam dari matamu
Dan akupun tak tahu…bisikkan dari mana ini
Sang malaikat… atau si syaithan
Yang kutahu hanya bahwa hatiku gelisah
Sangat gelisah
Walau sempat do’aku terhenti saat memandangmu
Mengira kau adalah jawabannya
Namun kusadar… kau belum tentu tulang rusukku
Maka doa itupun kulantunkan kembali
ربّ هب لي من لدنك زوجة صالحة جميلة غنية مطيعة لزوجها
Tuhanku… anugrahkanlah padaku pasangan yang sholihah, cantik (akhlaknya), selalu merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya dan taat kepada pasangannya
Yang kukenal hanya gelisah hatiku
Yang tercipta oleh senyuman yang merekah di wajahmu
Yang tercipta oleh tatapan yang tajam dari matamu
Dan akupun tak tahu…bisikkan dari mana ini
Sang malaikat… atau si syaithan
Yang kutahu hanya bahwa hatiku gelisah
Sangat gelisah
Walau sempat do’aku terhenti saat memandangmu
Mengira kau adalah jawabannya
Namun kusadar… kau belum tentu tulang rusukku
Maka doa itupun kulantunkan kembali
ربّ هب لي من لدنك زوجة صالحة جميلة غنية مطيعة لزوجها
Tuhanku… anugrahkanlah padaku pasangan yang sholihah, cantik (akhlaknya), selalu merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya dan taat kepada pasangannya
Indah pada wajah, bukan ukuran siapa?, tulang rusuk bukanlah kekekalan makna, tapi DIA ketika bukan hanya sebatas kata tapi melihat realita.
BalasHapus